Before
the Flood merupakan sebuah film dokumenter yang sangat edukatif karena mengulas
hal-hal penting yang membahas mengenai masalah perubahan iklim (Climate
Change) yang sedang dihadapi saat ini. Tidak banyak yang tertarik dengan
isu perubahan iklim, jadi melalui film yang menggambarkan perjalanan Bintang Oscar
yakni Leonardo DiCaprio sebagai Duta Perdamaian PBB menuju berbagai tempat di
dunia untuk meningkatkan kesadaran tentang perubahan iklim ini diharapkan dapat
membuka mata masyarakat akan dampak perubahan ikim, tentang bagaimana perubahan iklim yang bisa membawa
pengaruh besar terhadap lingkungan pada kehidupan ini. Film ini
dimulai dengan sebuah lukisan dari masa kecil Leonardo DiCaprio yang digantung
di atas ranjang bayinya. Ia kemudian mulai melihat sebuah cerita yang tergambar
pada lukisan tersebut yakni Adam and Eve di taman Eden, selanjutnya
memperlihatkan kesenangan-kesenangan duniawi dan populasi yang semakin
meningkat. Yang terakhir merupakan sesuatu yang hancur. Lukisan ini seolah
menunjukkan masa depan yang akan terjadi pada bumi ini.
Dari banyaknya perjalanan Leonardo ke berbagai
Negara, Salah satunya yaitu Negara kita, Indonesia. Lebih tepatnya ke hutan hujan di Pulau Sumatera yang dibakar oleh
perusahaan-perusahaan minyak kelapa sawit, di mana mereka menggunakan kelapa
sawit sebagai bahan baku begitu banyak produk makanan, kosmetik, dan deterjen.
Hutan yang seharusnya menjadi sumber kehidupan bagi manusia maupun hewan-hewan
dan tumbuhan, juga sumber penyerapan karbon dioksida malah dibakar dengan
sengaja untuk kepentingan-kepentingan bisnis dan politik. Jepang, China, India,
dan yang terbesar Amerika Serikat adalah penyumbang karbon dioksida dan gas
metana terbesar di dunia. Jika hal ini terus berlanjut maka berakibat pemanasan
global yang melelehkan es di kutub utara dan meningkatkan jumlah air di laut,
sehingga kemungkinan yang terjadi adalah dataran tempat kita tinggal lambat
laun akan tenggelam.
Kiribati, merupakan salah satu negara
kepulauan kecil yang tidak lama akan lenyap dari permukaan bumi karena negara
ini perlahan sedang tenggelam. Laut Artik, Seorang ahli geologi mengatakan bahwa di tahun 2040 laut
Artik akan bisa dilewati oleh kapal karena sebagian es di laut Artik sudah
menghilang, bahkan kapal bisa berlayar di kutub utara ketika musim panas. China
merupakan pabrik dunia, pembangkit batu bara dan industri di sekitar kota
Beijing dan Shandong mengkonsumsi batubara setara total batubara yang dikonsumsi
satu negara Amerika. Hasilnya, mereka mendapatkan dampak polusi sehingga
masayarakat China harus menggunakan masker saat berada diluar rumah karena
khawatir berpengaruh pada kesehatan mereka.
Perubahan iklim adalah
nyata dan sekaligus menakutkan. Maka dari itu perlu tindakan untuk mencegah hal
yang lebih buruk lagi terjadi. Seorang pengusaha
membangun pabrik Gigafactory yaitu membuat baterai dan mobil listrik, serta
solar panel. Ia bercita-cita ingin membangun ratusan pabrik yang sama untuk
memberi energi terbarukan di seluruh dunia dan membangun panel surya di negara
kecil untuk listrik pedesaan. Adanya energi terbarukan ini diharapkan bisa
mengurangi konsumsi energi fosil. Film ini memberikan sentuhan yang sangat penting kepada
khalayak, termasuk kita sendiri, yang akan membuat mengerti bahwa gagasan
sederhana dapat menyelesaikan persoalan.
0 comments:
Posting Komentar