Resensi Novel 3600 detik


JUDUL BUKU                                     : 3600 DETIK
PENULIS                                             : CHARON
PENERBIT                                           : PT. GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
DESAIN DAN ILUSTRASI SAMPUL  : YUSTISEA SATYALIM
ALAMAT PENERBIT                           : JL. PALMERAH BERAT 29-37, JAKARTA 10270
TAHUN TERBIT                                  : KEDUA, SEPTEMBER 2008
                                                             KETIGA, MEI 2009
                                                             KEEMPAT, MARET 2010
                                                             KELIMA, JANUARI 2011
TEBAL                                                 : 208 HALAMAN
KATEGORI                                          : ROMANCE


RINGKASAN CERITA
            Seorang anak yang bernama Sandra, dia depresi dan berubah menjadi anak yang nakal karena tidak menerima kenyataan bahwa mama dan papanya telah bercerai. Karena kenakalan Sandra disekolah ia selalu dikeluarkan dan selalu berpindah-pindah sekolah namun disetiap sekolah barunya dia tidak akan bertahan lebih dari 2 minggu. Akhirnya dia tidak lulus Ujian Nasional sampai ia dipindahkan ke luar kota setelah ketahuan membakar ruang olahraga di sekolahnya. Di sekolah barunya dia bertemu dengan seorang anak laki-laki yang pintar dan dia juga merupakan juara nasional untuk kategori pianis.Namanya Leon. Pertemuan Sandra dengan Leon membuat Sandra sedikit demi sedikit merubah perilakunya. Leon sangat berusaha untuk mengubah Sandra menjadi lebih baik, tapi Leon juga sedang berusaha untuk menyelamatkan hidupnya dari penyakit jantungnya yang selama ini ia derita.

Tari Indang..(Padang,Sumatera Barat)

Tugas Ilmu Budaya Dasar (IBD)
Dosen : Ibu Widio Purwani

Ayo kenali Tari Indang.. (Padang,Sumatera Barat)



Tari Indang merupakan salah satu kesenian tari yang berasal dari Minangkabau. Etnik Minangkabau menyimpan banyak kekayaan tradisi lisan. Salah satunya adalah Tari Indang. Tari Indang menggambarkan kedatangan Islam di Sumatera Barat sejak abad ke-13. Tarian ini dikenal dengan Tarian Badindin, yaitu kata-kata “dindin badindin” pada lagu pengiringnya. Tarian ini sebenarnya suatu bentuk sastra lisan yang disampaikan secara berkelompok sambil berdendang dan memainkan rebana kecil. Selain itu, sekarang ini Tari Indang juga merupakan tari pergaulan muda mudi dengan gerakan yang kompak, dinamis, dan ceria, di mana mereka dituntun untuk selalu bekerja sama satu dengan yang lainnya.
Indang berkembang dalam masyarakat traditional Minangkabau yang menghuni wilayah kabupaten Padang. Tari indang diciptaan oleh Rapa’i. Rapa’i merupakan pengikut setia Syekh Burhanuddin – seorang tokoh terpandang yang selalu memperingati upacara tabuik di Minang.
Kesenian ini tadinya bertujuan untuk keperluan dakwah Islam. Nasrul Azwar, aktivis budaya yang tinggal di Padang, menyebutkan secara historis Tari Indang merupakan hasil perkawinan budaya antara Minangkabau dan peradaban Islam abad ke-14. Peradaban tersebut diperkenalkan pedagang yang masuk ke Aceh melalui pesisir barat Pulau Sumatera dan selanjutnya menyebar ke Ulakan-Pariaman.

Fakta Mahasiswa Jurusan Arsitektur.. (part 2)

 Ini lanjutan fakta yang kemarin..maaf ya baru sempet ngepost habis sibuk pacaran sama tugas *eeh..yang belum baca 1-5 silahkan kunjungi ( http://widiyaanggreany.blogspot.com/2014/03/fakta-fakta-mahasiswa-jurusanarsitektur.html )
6.    Senjatanya mahal *senjata (baca:peralatan)
      Layaknya mahasiswa jurusan kedokteran yang butuh peralatan medis yang pastinya harganya gak mahal eeeh salah,kebalikannya ding..jurusan arsitektur juga punya peralatan arsi yang pastinya juga gak murah,cuman harga peralatan arsi masih lebih mending dibanding kedokteran,misalnya aja nih yaa penggaris skala yang ukurannya lebih pendek dari penggaris 30cm itu harganya 155 ribu *terakhir nanya gak tau deh sekarang,terus rapido satu ukuran harganya 125ribu,itu cuma satu ukuran loh misal 0,1 loh yaa SATU DOANG #biarlebihdramatis,kan masih ada 0,2 0,3 dan nol koma lainnya -__-