TUGAS TEKNOLOGI BAHAN
‘BAJA’
A.
Apa Itu Baja ?
Baja adalah logam paduan dengan besi sebagai
unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Baja dapat dipakai untuk
bagian struktur yang menahan gaya tekan maupun gaya tarik.
Dibandingkan jenis logam lain
(aluminiunm, tembaga, dan lain-lain), baja adalah yang paling banyak di
produksi di dunia hingga saat ini.
B.
Sifat - Sifat Baja
Di
samping kekuatannya yang besar untuk menahan kekuatan tarik dan tekan
tanpa membutuhkan banyak volume, baja juga mempunyai sifat-sifat lain yang
menguntungkan sehingga menjadikannya sebagai salah satu bahan bangunan
yang sangat umum dipakai dewasa ini. Beberapa keuntungan baja sebagai
material struktur antara lain:
Dewasa ini
baja bisa diproduksi dengan berbagai kekuatan yang bisa dinyatakan dengan
kekuatan tegangan tekan lelehnya (Fy) atau oleh tegangan tarik batas (Fu).
Bahan baja walaupun dari jenis yang paling rendah kekuatannya, tetap
mempunyai perbandingan kekuatan per-volume lebih tinggi bila dibandingkan
dengan bahan-bahan bangunan lainnya yang umum dipakai. Hal ini
memungkinkan perencanaan sebuah konstruksi baja bisa mempunyai beban mati
yang lebih kecil untuk bentang yang lebih panjang, sehingga. memberikan
kelebihan ruang dan volume yang dapat dimanfaatkan akibat langsingnya
profil-profil yang dipakai.
b.
Keras
Baja itu
sangat keras sekali sehingga sebagai bahan konstruksi, baja mungkin saja untuk
digunakan berbagai tujuan. Apabila untuk produk-produk baja tertentu ada suatu
keharusan,maka bisa saja baja itu, dengan cara dipanaskan,dibuat luar biasa
kerasnya.
c. Kemudahan Pemasangan
Semua
bagian-bagian dari konstruksi baja bisa dipersiapkan di bengkel, sehingga
satu-satunya kegiatan yang dilakukan di lapangan ialah kegiatan pemasangan
bagian-bagian konstruksi yang telah dipersiapkan. Sebagian besar dari
komponen-komponen konstruksi mempunyai bentuk standar yang siap digunakan
bisa diperoleh di toko-toko besi, sehingga waktu yang diperlukan untuk
membuat bagian-bagian konstruksi baja yang telah ada, juga bisa dilakukan
dengan mudah karena komponen-komponen baja biasanya mempunyai bentuk
standar dan sifat-sifat yang tertentu, serta mudah diperoleh di
mana-mana.
d. Seragam
Sifat-sifat
baja baik sebagai bahan bangunan maupun dalam bentuk struktur dapat
terkendali dengan baik sekali, sehingga para ahli dapat mengharapkan
elemen-elemen dari konstruksi baja ini akan berperilaku sesuai dengan yang
diperkirakan dalam perencanaan. Dengan demikian bisa dihindari terdapatnya
proses pemborosan yang biasanya terjadi dalam perencanaan akibat adanya
berbagai ketidakpastian.
e. Daktil
Sifat
dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besar di bawah pengaruh
tegangan tarik yang tinggi tanpa hancur atau putus disebut daktil. Adanya
sifat ini membuat struktur baja mampu mencegah terjadinya proses robohnya
bangunan secara tiba-tiba.
Sifat ini sangat menguntungkan ditinjau
dari aspek keamanan penghuni bangunan bila terjadi suatu goncangan yang
tiba-tiba seperti misalnya pada peristiwa gempa bumi.
2.
Kelemahan Baja
a.
Bergetar
b.
Mudah berkarat
C.
Komposisi Baja
1. Karbon
Peningkatan persentase karbon akan meningkatkan
kekerasannya namun mengurangi kekenyalannya, sehingga lebih sulit dilas.
Baja Karbon dibagi menjadi empat kategori
berdasarkan persentase karbonnya :
·
Baja
karbon rendah (kurang dari 0,1%)
·
Baja
karbon lunak (0,1%-25%)
·
Baja
karbon sedang (0.25% – 0.7%)
·
Baja
karbon tinggi (0,7% – 1,5%)
2. Belerang
Sampai 0,1% kandungan
belerang tidak mempengaruhi sifat-sifat baja. Jika lebih dari 0,1%,
mengakibatkan baja kurang kuat dan daktilitasnya berkurang.
3. Fosfor
Fosfor menambah sifat
cair baja pada saat meleleh. Akan tetapi, kelebihan fosfor mengurangi kekuatan,
daktilitas, maupun ketahanan terhadap benturan.
4. Silikon
Sampai 0,2% silikon
tidak mempengaruhi sifat-sifat baja. Jika lebih dari 0,2%, baja akan bertambah
kuat dan elastis.
5. Mangan
Mangan akan sedikit
menaikkan kekuatan baja. Tetapi, jika lebih dari 1,5% baja akan menjadi getas.
D.
Macam - Macam Baja
1.
Baja Tulangan
Beton
Baja tulangan
beton adalah baja yang berbentuk batang, ysng digunakan untuk penulangan beton.
Berdasarkan
bentuknya, baja tulangan terdiri dari baja tulangan polos dan baja tulangan
sirip (deform).
a. Baja
Tulangan Polos
Baja tulangan
polos adalah batang baja yang permukaannya licin (rata).
b. Baja
Tulangan Sirip (Deform)
Baja tulangan
sirip (deform) adalah batang baja dengan bentuk permukaan khusus untuk
mendapatkan pelekatan (bonding) pada beton yang lebih baik daripada baja
tulangan polos pada luas penampang yang sama.
2.
Baja Profil
Baja profil adalah
baja yang biasa digunakan untuk balok, kolom, dan struktur ringan lainnya.
E.
Proses Pembentukan Baja
1.
Drawing
Cara
ini dipakai pada pabrik kawat dan batang baja bulat. Baja dimasukkan melalui
lubang atau alat lain dan ditarik sehingga berbentuk kawat.
2.
Forging
Baja
dipanaskan hingga temperatur tertentu. Baja panas tadi lalu diletakkan di atas
alas dan ditempa dengan palu bekali-kali.
Proses
ini memperbaiki ukuran butir baja dan juga memampatkannya sehingga berat
jenisnya bertambah.
3.
Pressing
Cara
ini dikerjakan dengan alat press. Baja yang akan dibentuk diletakkan di dalam
cetakan, kemudian secara perlahan-lahan ditekan sampai baja itu mengisi penuh
cetakan, sehingga membentuk seperti yang diinginkan.
4.
Rolling
Pada
cara ini dipakai alat rol khusus. Baja yang akan dibentuk dipijarkan, kemudian
dipaksakan masuk ke dalam beberapa rol (roda gilas) yang mempunyai ukuran
lubang berturut-turut dari yang besar hingga yang kecil, sampai terbentuk
ukuran batang baja yang diinginkan.
5.
Extrusion
Baja
yang telah dipanaskan ditekan dengan tekanan yang sangat besar agar melewati
suatu lubang.
F.
Melindungi Baja dari Korosi
Salah satu
kelemahan baja adalah mudah korosi (berkarat). Untuk mencegah atau memperlambat
terjadinya karat, beberapa cara ini sering dilakukan.
1.
Tarring
Permukaan
baja dilapisi dengan gas batu bara yang diproses dengan temperatur panas dan
dengan bantuan sikat. Gas batu bara ini sedikit meresap di permukaan baja.
2.
Electroplating
Permukaan
baja dilapisi dengan perak, copper, nikel, dan sebagainya, dengan proses yang
disebut elektrolisis.
3.
Galvanizing
Baja yang
pemukaannya telah dibersihkan, direndam dalam cairan seng, sehingga permukaan
baja terlapisi seng. Lapisan seng akan melindungi baja dari karat.
4.
Metal Spraying
Permukaan
baja disemprot dengan gas/cairan seng, aluminium, atau timah. Lapisan ini
sangat bagus dalam mencegah baja dari karat.
5.
Dilapisi Cat
Permukaan
baja dilapisi cat. Pengecatan dapat dilakukan dengan sikat/kuas atau
disemprotkan.
6.
Dimasukkan ke dalam Beton
Batang baja
ditutup dengan beton, sehingga tidak berkarat. Dengan dasar ini pula mengapa
tulangan beton tidak berkarat karena berada di dalam beton (beton bertulang).
Tebal lapisan beton di luar baja tidak boleh terlalu tipis.
0 comments:
Posting Komentar