PENGERTIAN INDIVIDU
Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya.
PENGERTIAN PERTUMBUHAN
Pengertian Pertumbuhan adalah suatu perubahan yang
menuju kea rah yang lebih maju dan lebih dewasa.Perubahan ini pada lazimnya
disebut dengan dengan istilah proses.Menurut para ahli yang menganut aliran
asosiasi berpendapat,bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi
yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahapkarena
pengaruh baik dari pengalaman atau empiri luar melalui pancaindera yang
menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri
yang menimbulkan reflexionis.Menurut pendapat aliran psikologi Gestalt ini
dapat disumpulkan bahwa pertumbuhan itu adalah proses perubahan secara
perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu yang semula mengenal sesuatu
secara keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang
ada.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN
Pada garis besarnya
factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dapat digolongkan ke dalam tiga
golongan,yaitu :
a) Pendirian
nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini
berpendapat,bahwa pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh factor
–faktor yang dibawa sejak lahir.
b) Pendirian
Emperistik dan environmentalistik
Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik.Para ahli berpendapat,bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik.Para ahli berpendapat,bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
c) Pendirian
Konvergensi dan Interaksionisme
Kebanyakan para ahli mengikuti pendirian konvergensi dengan modifikasi seperlunya.Suatu modifikasi yang terkenal yang sering dianggap sebagai perkembangan lebih jauh konsepsi konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.Nampak lain dengan konsepsi konvergensi yang berpandangan statis yaitu menganggap pertumbuhan individu itu ditentukan oleh dasar (bakat) dan lingkungan.
Kebanyakan para ahli mengikuti pendirian konvergensi dengan modifikasi seperlunya.Suatu modifikasi yang terkenal yang sering dianggap sebagai perkembangan lebih jauh konsepsi konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.Nampak lain dengan konsepsi konvergensi yang berpandangan statis yaitu menganggap pertumbuhan individu itu ditentukan oleh dasar (bakat) dan lingkungan.
FUNGSI KELUARGA
Dalam konsep sosiologi,
keluarga sebagai bagian unit terkecil dari masyarakat memegang peran dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jika unit sosial terkecil itu
baik, maka baiklah masyarakat, bangsa, dan Negara dan sebaliknya, jika keluarga
itu berantakan, maka masyarakat, bangsa dan Negara juga berantakan. Keluarga
dalam konsep sosiologi memiliki peran antara lain sebagai berikut :
1. Pertama
: keluarga sebagai pusat pendidikan. Kita semua tahu bahwa anak dilahirkan
oleh seorang ibu dalam keluarga. Di keluargalah kemudian anak itu dibimbing,
dididik oleh kedua orang tua dan anggota keluarganya sampai pada usia dewasa.
Pendidikan terhadap anak di keluarganya merupakan pendidikan pertama dan utama,
dalam arti bahwa anak menerima pendidikan yang pertama adalah di keluarganya,
yang merupakan dasar bagi pendidikan berikutnya. Pendidikan keluarga adalah
pendidikan utama, artinya pendidikan di keluarganyalah yang paling menentukan
kepribadian anak ketika ia dewasa. Oleh karena itu dalam dunia pendidikan,
pendidikan usia dini disebut dengan “Golden Age” atau masa keemasan, dimana di
umur 3 – 7 tahun menjadi masa pendidikan yang paling menentukan bagi
perkembangan anak pada masa-masa remaja dan masa dewasa.
Fungsi keluarga sebagai pusat pendidikan
ini sangat penting dalam menentukan kepribadian dan masa depan anak. Bapak, ibu
dan anggota keluarga yang mampu menjadi panutan dan uswah bagi anak-anaknya di
dalam keluarga, akan mampu menciptakan anak yang sholeh dan sholehah.
Sebaliknya bagi orang tua dan anggota keluarga yang tidak harmonis, selalu
terjadi pertengkaran dalam rumah tangga, maka akan secara otomatis menjadikan
anak tidak mendapatkan kebahagiaan, yang pada akhirnya akan berpengaruh dalam
kehidupan anak ketika mereka dewasa.
Di dalam keluarga dapat
kita tanamkan berbagai nilai yang menjadi landasan bagi anak pada kehidupannya
kelak. Nilai-nilai tersebut antara lain : nilai kejujuran, nilai kedisiplinan,
nilai kepekaan sosial, nilai agama, nilai kesopanan, nilai kemandirian, nilai
menghargai orang lain, nilai menghargai estetika, dan nilai-nilai yang lain.
Begitu pentingnya pendidikan dalam keluarga bagi anak, tentu hal ini wajib
diketahui dan dipahami bagi orang tua yang menginginkan putra-putrinya menjadi
anak yang sukses dalam kehidupannya kelak.
Fungsi keluarga sebagai
pendidik akan menjadi problem ketika fungsi tersebut tidak fungsional, baik
karena ketidakfahaman fungsi keluarga maupun salah satu dari anggota keluarga
(bapak-ibu) berada di luar rumah untuk bekerja baik di dalam maupun luar
negeri. Ketidakfahaman akan fungsi pendidik bagi orang tua akan berdampak
negative bagi anak meskipun orang tua berada di tengah-tengah keluarga. Banyak
sekali contoh anak-anak menjadi nakal, bandel karena tidak pernah mendapat
kasih sayang orang tuanya. Apalagi jika salah satu orang tua berada di luar
negeri.
Fungsi pendidikan dalam
keluarga, meskipun menjadi tanggung jawab suami istri, namun sebetulnya ibu
lebih berperan dari pada ayah. Sebab budaya ketimuran lebih menekankan seorang
suami bertanggung jawab mencari nafkah, sedangkan seorang istri mengatur
manajemen keluarga termasuk pendidikan anak. Tidak terbayang bagi kita, jika
seorang ibu berada di luar negeri sedangkan bapak berperan sebagai ibu rumah
tangga mencari nafkah dan mendidik putra. Secara psikologis, bapak tidak begitu
sabar dalam mendidik jika dibanding dengan seorang ibu. Oleh karena itu wajar
jika banyak anak menjadi nakal, anak-anak bermasalah, ketika ditinggal oleh ibu
yang sedang bekerja di luar negeri.
2.
Kedua : keluarga sebagai pusat
rekreasi. Ibarat perahu, keluarga adalah tempat berlabuh sebelum berlayar
kembali. Kita faham bahwa sekarang ini untuk bisa survive dalam hidup, keluarga
harus bekerja keras, banting tulang untuk menghidupi keluarga. Tidak jarang kedua
orang tua bekerja mancari nafkah untuk mencukupi kehidupan sehari-hari dan
pendidikan bagi putra- putrinya. Sehabis bekerja tentu pada saatnya kita
berkumpul di dalam keluarga, ketika orang tua pulang dari bekerja, kemudian
melihat putra-putrinya yang sehat, lucu, taat pada orang tua, sopan santun dan
sifat-sifat baik yang lainnya, rasanya kita tidak merasa capek, meskipun
seharian bekerja. Bisa makan bersama-sama, sholat berjama’ah, melihat televisi
bersama, bercanda gurau menjadi obat lelah bagi keluarga. Hal tersebut tentu
tidak terjadi, ketika salah satu dari anggota keluarga berada di luar rumah,
termasuk seorang ibu yang menjadi TKW. Oleh karena itu wajar, jika anak-anak
mencari rekreasi di tempat lain, jika fungsi keluarga sebagai tempat rekreasi disfungsional.
3. Ketiga
: keluarga sebagai pusat pemenuhan kebutuhan lahiriyah dan batiniyah. Kita
ketahui bahwa salah satu fungsi keluarga khususnya suami istri adalah pemenuhan
kebutuhan biologis atau hubungan suami istri, kebutuhan ini adalah kebutuhan lahiriyah
sekaligus batiniyah. Kebahagiaan keluarga dalam teori sosiologi ada teori
fungsional, dimana keluarga adalah sebagai sebuah system dan apabila dalam
system itu ada bagian yang tidak berfungsi, maka terjadilah disfungsional dalam
keluarga yang mengakibatkan kurang harmonisnya keluarga bahkan tidak jarang
terjadinya perceraian. Sebagai contoh apabila istri bekerja di luar negeri,
maka fungsi pemenuhan biologis itu tidak bisa terjadi. Sebagai akibatnya banyak
suami yang serong, demikian juga dengan istri yang berada di luar negeri, bisa
juga berbuat demikian. Oleh karena itu terjadinya perceraian dan gugat cerai
atau istri yang menggugat cerai suami adalah hal yang wajar, sebagai dampak
negative berpisahnya suami-istri lantaran pekerjaan.
4. Keempat
: keluarga sebagai pusat kasih sayang. Dalam bahasa agama tujuan
perkawinan adalah untuk mendapatkan keluarga yang sakinah, mawwadah, warohmah
yaitu keluarga yang mendapatkan ketentraman hati, saling cinta- mencintai dan
saling saying- menyayangi. Seiring dengan perkembangan usia perkawinan, maka
hubungan biologis yang menyebabkan kita saling cinta-mencintai akan semakin
berkurang, maka pada umur-umur perak maupun umur emas dari perkawinan lebih
banyak muncul sikap saling sayang dan menyayangi antara suami istri, dorongan
agamalah yang mempererat dan memperkuat ikatan perkawinan, disamping tentunya
kerukunan.
Rasa kasih sayang harus
selalu ada pada suami-istri, jika ingin perkawinannya langgeng sampai akhir
hayat. Kasih sayang juga harus kita lakukan antara orang tua dan anak begitupun
juga sebaliknya antara anak dan orang tua. Demikian juga antara adik dengan
kakak, antara anak dengan orang tua, menantu dengan mertua. Jika hal itu dapat
kita laksanakan, maka bahtera rumah tangga seseorang akan mendapatkan kebahagiaan
lahir dan batin.
Rasa kasih sayang harus
selalu kita jaga dan kita pupuk, sebab bisa terjadi kasih sayang itu surut
bahkan hilang sama sekali. Hal itu bisa terjadi, karena saling tidak memahami
fungsi-fungsi di dalam keluarga, suami atau istri yang bekerja di luar rumah
dan jarang bertemu seperti menjadi TKW bisa menyebabkan lunturnya kasih sayang,
jika tidak ad komunikasi, demikian juga antara orang tua dengan anak yang tidak
pernah ada komunikasi.
5. Kelima
: keluarga sebagai pusat ekonomi. Kebahagiaan keluarga tidak dapat lepas
dari terpenuhinya kebutuhan ekonomi keluarga, sebab kafakiran menyebabkan
kekufuran. Ekonomi keluarga sangat menentukan keharmonisan keluarga, meskipun
bukan segala-galanya. Kondisi zaman yang menuntut kebutuhan keluarga samakin besar.
Beberapa alasan yang menyebabkan seseorang pergi ke luar negeri atau bekerja di
luar pulau adalah masalah ekonomi. Namun kadang-kadang tujuan yang mulia ini
ada juga dampak negatifnya, jika semua anggota keluarga tidak menyadari. Meski
ada fungsi-fungsi keluarga yang tidak dapat dilakukan jika seseorang baik
suami-istri bekerja jauh dari keluarga.
Masih banyak
fungsi-fungsi keluarga yang harus dilakukan oleh seluruh anggota keluarga, jika
seseorang menginginkan keutuhan dalam berumah tangga. Oleh karena itu semua
pihak tentu berkepentingan agar keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat
tetap bertahan menghadapi problem-problem dan tantangan hidup yang semakin
hedonis dan matrealis. Untuk itu pengetahuan, pemahaman dan sosialisasi tentang
fungsi keluarga sangat diperlukan, jika kita semua menginginkan keutuhan
keluarga di zaman modern ini.
PENGERTIAN FUNGSI KELUARGA
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan
atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga tersebut.
MACAM MACAM FUNGSI KELUARGA
MACAM MACAM FUNGSI KELUARGA
Pekerjaan-pekerjaan
yang harus dilaksanakan oleh keluarga itu dapat digolongkan/dirinci ke dalam
beberapa fungsi,yaitu :
*Fungsi Pendidikan
Orangtua sebagai anggota keluarga berfungsi untuk
mendidik anak-anak, dengan menyekolahkan mereka sampai ke jenjang yang tinggi.
Selain pendidikan formal, keluarga juga bisa memberikan didikan informal diluar
sekolah. Hal ini dilakukan Agar kelak mereka bisa menjadi anak-anak yang
berguna bagi keluarganya sendiri maupun bangsa dan Negara.
*Fungsi Religius
keluarga
juga berfungsi memperkenalkan agama atau keyakinan kepada ana-anak sejak mereka
masih kecil. Orangtua wajib menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anak
mereka untuk bekal kehidupan setelah di dunia ini. Karena harus kita ingat
bahwa tidak selamanya manusia hidup di dunia. Dengan dasar pedoman ini keluarga
diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama
dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
*Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi ini harus dijalankan oleh kepala
keluarga. Ayah sebagai kepala keluarga wajib untuk bekerja mencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan rumah tangga. Namun, di zaman emansipasi wanita
sekarang ini tidak jarang kita lihat ada ibu-ibu yang turut membantu memenuhi
kebutuhan keluarga dengan bekerja sebagai wanita karier.
*Fungsi Biologis
Degan fungsi ini diharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya.Karena dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturuan.
Degan fungsi ini diharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya.Karena dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturuan.
*Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindungi dari gangguan-gangguan sebagai berikut :
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindungi dari gangguan-gangguan sebagai berikut :
1. Gangguan
udara dengan berusaha menyediakan rumah
2. Gangguan
penyakit dengan berusaha menyediakan obat-obatan
3. Gangguan
bahaya dengan berusaha menyediakan senjata pagar tembok dan lain-lain.
*Fungsi
Sosial
Dengan
fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal
selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh
masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan mereka
jalankan kelak bila sudah dewasa.
INDIVIDU,KELUARGA
DAN MASYARAKAT
1.
Pengertian Individu
Manusia sebagai makhluk individu, individu itu berasal dari kata latin yaitu “individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata individu sebutan yang digunakan untuk menyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas, kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, istilah individu dalamkaitannya dengan pembicaraan mengenai keluarga dan masyarakat manusia, dapat pula diartikan sebagai manusia. Indi vidu memiliki suatu keperibadian yang berbeda, memiliki ciri khas yang berbeda, terkadang karna perbedaan itu sering terjadi konflik jika suatu individu tidak bisa menyesuaikan sikap atau tingkah laku dirinya bertentangan dengan peranan yang dituntut masyarakatnya.
Dalam hal membaur atau menjadi salah satu bagian dari masyarakat wajar klo suatu individu terkadang mempunyai halangan atau kesulitan untuk memahami satu samalain, karena semua indi vidu memiliki kepribadian dan sikap yang berbeda-beda, oleh karena itu suatu individu harus melalui peroses cukup lama untuk bisa menerima satu samalain. Peroses hal semaacam itu disebut juga beradaptasi, dalam hal ini peroses adaptasi sangat dibutuhkan jika suatu individu berada di suatu lingkup masyarakat agar dapat cepat membaur dengan yang lainnya.
Banyak juga suatu individu mengabaikan lingkungan disekitarnya mereka cendrung sibuk terhadap dirinya sendiri tidak ingin tahu lingkungan sekitar, hal inilah yang menyebabkan kurangnya harmonisasi terhadap masyarakat atau kelompok individu yang ada disekitar kita oleh karena itu sering terjadi konflik dengan individu yang lain, dalam hal ini banyak faktor mengapa individu melakukan hal ini diantaranya :
1. Mereka sibuk dengan pekerjaannya makanya tidak ada waktu untuk berkumpul
2. Mereka sukar untuk berbicara atau shering dengan individu yang lain di karenakan berbeda pendapat.
3. Memiliki latar belakang dan sikap yang berbeda.
4. Keterbelakangan mental.
Hal-hal inilah salah satunya yang dapat membuat suatu individu mengasingkan dirinya.
Manusia sebagai makhluk individu, individu itu berasal dari kata latin yaitu “individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata individu sebutan yang digunakan untuk menyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas, kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, istilah individu dalamkaitannya dengan pembicaraan mengenai keluarga dan masyarakat manusia, dapat pula diartikan sebagai manusia. Indi vidu memiliki suatu keperibadian yang berbeda, memiliki ciri khas yang berbeda, terkadang karna perbedaan itu sering terjadi konflik jika suatu individu tidak bisa menyesuaikan sikap atau tingkah laku dirinya bertentangan dengan peranan yang dituntut masyarakatnya.
Dalam hal membaur atau menjadi salah satu bagian dari masyarakat wajar klo suatu individu terkadang mempunyai halangan atau kesulitan untuk memahami satu samalain, karena semua indi vidu memiliki kepribadian dan sikap yang berbeda-beda, oleh karena itu suatu individu harus melalui peroses cukup lama untuk bisa menerima satu samalain. Peroses hal semaacam itu disebut juga beradaptasi, dalam hal ini peroses adaptasi sangat dibutuhkan jika suatu individu berada di suatu lingkup masyarakat agar dapat cepat membaur dengan yang lainnya.
Banyak juga suatu individu mengabaikan lingkungan disekitarnya mereka cendrung sibuk terhadap dirinya sendiri tidak ingin tahu lingkungan sekitar, hal inilah yang menyebabkan kurangnya harmonisasi terhadap masyarakat atau kelompok individu yang ada disekitar kita oleh karena itu sering terjadi konflik dengan individu yang lain, dalam hal ini banyak faktor mengapa individu melakukan hal ini diantaranya :
1. Mereka sibuk dengan pekerjaannya makanya tidak ada waktu untuk berkumpul
2. Mereka sukar untuk berbicara atau shering dengan individu yang lain di karenakan berbeda pendapat.
3. Memiliki latar belakang dan sikap yang berbeda.
4. Keterbelakangan mental.
Hal-hal inilah salah satunya yang dapat membuat suatu individu mengasingkan dirinya.
2.
Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit kesatuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dari masyarakat. Kelompok inilah yang melahirkan individudengan berbagai macambentuk kepribadiannya dalam masyarakat. Keluarga merupakan gejala universal yang terdapat dimana-mana di dunia ini, sebagai gejala universal, dalam membentuk keluaraga harus ada sarat-sarat tertentu atau mempunyai karakteristik :
1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan,darah atau adopsi. Yang mengikat suami dan istri adalah perkawinan, yang mengikat anak dan orang tua adalah hubungan darah dan kadang-kadang adopsi.
2. Para anggota keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk suatu rumah tangga. Terkadang dalam suatu keluarga hanya terdiri dari suami dan isntri tanpa anak.
3. Keluarga ini merupakan satu kesatuan yang sering berinteraksidan saling berkomunikasi.
4. Keluarga itumempertahankan suatu kebudayaan bersama yangsebagian besar berasal dari kebiasaan umum yang luas.
3. Pengertian
Masyarakat
Masyarakat adalah suatu istilah dalam kehidupan sehari-hati yang kita kenal seperti, masyarakat kota, masyarakat desa dan lain-lain. Dalam bahasa inggris dipaai istilah society yang berasal dari bahasa latin socious, yang berati “kawan” istilah masyaraat itu sendiri berasal dari akar kata arab yaitu syaraka yang berati “ikut serta, berpartisipasi”.
Masyaraat merupaan sekumpulan manusia atau kesatuan, hidup manusia yang berinteraksimenurut suatu sitem adat istiadat tertentu yang bersifat continous., dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Masyarakat dinyatakan sebagai sekelompo manusia dalam suatu kebersamaan hidup dan dengan wawasan hidup yang bersifat kolektif. Yang menunjukan ketergantungan tingahlaku warganya guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan masing - masing. Meneliti kenyataan dilapangan,suatu masyarakat bisa berupa suatu suku bangsa, bisa juga berlatar belakang dari berbagai suku.
4. Dua
Golongan Masyarakat
Dalam
pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat,dapat digolongkan menjadi
masyarakat sederhana dan masyarakat maju (masyarakat modern).
a) Masyarakat
sederhana
Dalam lingkungan masyarakat
sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis
kelamin.Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin nampaknya berpangkal tolak
dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita
dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yang buas pada saat itu.
b) Masyarakat
Maju
Masyarakat maju memiliki aneka
ragam kelompok sosial,atau lebih akrab dengan sebutan kelompok organisasi
kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan
tertentu yang akan dicapai.Organisasi kemasyarakatan itu dapat tumbuh dan
berkembang dalam lingkungan terbatas sampai pada cakupan nasional,regional,maupun
internasional.
PERBEDAAN
MASYARAKAT NON INDUSTRI DENGAN MASYARAKAT INDUSTRI
1.
Masyarakat
Non Industri
Secara garis besar,kelompok nasional atau organisasi kemasyarakat non idustri dapat digolongkan menjadi dua golongan,yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
Secara garis besar,kelompok nasional atau organisasi kemasyarakat non idustri dapat digolongkan menjadi dua golongan,yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
a. Kelompok Primer
Dalam kelompok primer,interaksi
antar anggota terjalin lebih intensif,lebih erat,lebih akrab.Kelompok primer
ini disebut uga kelompok “face to face group”,sebab para anggota kelompok
sering berdialog,bertatap muka,karena itu saling mengenal lebih dekat,lebih
akrab.
Contoh-contoh kelompok
primer,antara lain :keluarga,rukun tetangga,kelompok belajar,kelompok agama,dan
lain sebagainya.
b.
Kelompok Sekunder
Antara anggota kelompok sekunder,
terpaut saling hubungan tak langsung,formal,juga kurang bersifat
kekeluargaan.Oleh karena itu,sifat interaksi,pembagian kerja,pembagian kerja
antar anggota kelompok diatur atas dasar pertimbangan-pertimbangan
rasional,obyektif.Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas
dasar kemampuan,keahlian tertentu,d samping dituntut dedikasi.
Contoh-contoh kelompok
sekunder,misalnya : partai politik,perhimpunan serikat kerja/serikat
buruh,organisasi profesi dan sebagainya.
2.
Masyarakat
Industri
Jika pembagian kerja bertambah
kompleks,suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi.Otonomi sejenis
dapat diartikan dengan kepandaian /keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara
mandiri,sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti,tukang sepatu,tukang bubut,tukang las,ahli mesin,ahli listrik dan ahli dinamo,mereka dapat bekerja secara mandiri.
Contoh-contoh : tukang roti,tukang sepatu,tukang bubut,tukang las,ahli mesin,ahli listrik dan ahli dinamo,mereka dapat bekerja secara mandiri.
HUBUNGAN ANTARA
INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT
1. Makna
Individu
Individu diartikan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu diartikan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.
2. Makna
Keluarga
Menurut Sigmund Freud berpendapat bahwa keluarga adalah perwujudan dari adanya perkawinan antara pria dan wanita,sehingga keluarga itu merupakan perwujudan dorongan-dorongan seksual.Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara brpendapat bahwa keluarga itu adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,eksensial enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh golongan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
Menurut Sigmund Freud berpendapat bahwa keluarga adalah perwujudan dari adanya perkawinan antara pria dan wanita,sehingga keluarga itu merupakan perwujudan dorongan-dorongan seksual.Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara brpendapat bahwa keluarga itu adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,eksensial enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh golongan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
3. Makna
Masyarakat
Menurut Drs.JBAF. Mayor Polak berpendapat bahwa masyarakat adalah wadah segenap antar hubungan social terdiri dari kolektiva-kolektiva serta kelompok –kelompok dan sub-sub kelompok.
Menurut Drs.JBAF. Mayor Polak berpendapat bahwa masyarakat adalah wadah segenap antar hubungan social terdiri dari kolektiva-kolektiva serta kelompok –kelompok dan sub-sub kelompok.
4. Hubungan
antara individu,keluarga dan masyarakat
Individu mempunyai makna langsung apabila konteks situasional adalah keluarga atau lembaga social,sedangkan individu dalam konteks lingkungan social yang lebih besar,seperti masyarakat atau nasion,posisi dan peranannya semakin abstrak.
Individu mempunyai makna langsung apabila konteks situasional adalah keluarga atau lembaga social,sedangkan individu dalam konteks lingkungan social yang lebih besar,seperti masyarakat atau nasion,posisi dan peranannya semakin abstrak.
URBANISASI
a. Pengertian Urbanisasi
b. Proses Terjadinya Urbanisasi
a. Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi adalah suatu proses
kenaikan proporsi jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Urbanisasi
dapat diartikan sebagai suatu proses pengkotaan suatu wilayah. proses
pengkotaan ini dapat diartikan dalam dua pengertian. Contohnya adalah daerah
cibinong dan bontang yang berubah dari desa ke kota karena adanya kegiatan
industri. Pengertian kedua adalah banyak penduduk yang pindah dari desa ke
kota, karena adanya penarikan di kota, misal kesempatan kerja. (ilmu
lingkungan)
Urbanisasi adalah suatu proses
perubahan masyarakat dan kawasan dalam suatu wilayah non-urban menjadi urban.
secara spasial, hal ini dikatakan sebagai suatu proses diferensiasi dan
spesifikasi pemanfaatan ruang dimana lokasi tertentu menerima bagian pemukim
dan fasilitas yang tidak proporsional.
b. Proses Terjadinya Urbanisasi
Pertama, pemerintah berkeinginan
untuk sesegera mungkin meningkatkan proporsi penduduk yang tinggal di daerah
perkotaan. Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa meningkatnya penduduk
daerah perkotaan akan berkaitan erat dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi
negara. Data memperlihatkan bahwa suatu negara atau daerah dengan tingkat
perekonomian yang lebih tinggi, juga memiliki tingkat urbanisasi yang lebih
tinggi, dan sebaliknya. Negara-negara industri pada umumnya memiliki tingkat
urbanisasi di atas 75 persen. Bandingkan dengan negara berkembang yang sekarang
ini. Tingkat urbanisasinya masih sekitar 35 persen sampai dengan 40 persen
saja.
Kedua, terjadinya tingkat urbanisasi
yang berlebihan, atau tidak terkendali, dapat menimbulkan berbagai permasalahan
pada penduduk itu sendiri. Ukuran terkendali atau tidaknya proses urbanisasi
biasanya dikenal dengan ukuran primacy rate, yang kurang lebih diartikan
sebagai kekuatan daya tarik kota terbesar pada suatu negara atau wilayah
terhadap kota-kota di sekitarnya. Makin besar tingkat primacy menunjukkan
keadaan yang kurang baik dalam proses urbanisasi. Sayangnya data mutahir
mengenai primacy rate di Indonesia tidak tersedia.
sumber ; buku ISD dan berbagai blog
0 comments:
Posting Komentar